Anda tentu pernah mendengar tentang terapi bekam. Bahkan mungkin
saja Anda adalah salah satu pelanggan terapi bekam. Terapi bekam adalah salah
satu pengobatan alternatif tertua yang pernah ada di dunia dan sangat dipercaya
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Salah satu buku kedokteran tertua yang ada di dunia, Ebers Papyrus,
memberikan gambaran bahwa orang Mesir kuno saat itu menggunakan terapi bekam
pada tahun 1550 sebelum Masehi. Lalu, bagaimana ilmu pengetahuan menanggapi
terapi bekam untuk pengobatan berbagai macam penyakit? Mari kita simak
jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Apa Itu bekam?
Mungkin Anda saat ini berpikir bahwa
terapi bekam diperuntukkan hanya untuk orang-orang atau golongan masyarakat
biasa saja. Tetapi menariknya, beberapa nama terkenal seperti artis
Jennifer Anniston, Gwyneth Paltrow, Busy Phillips, Victoria Beckham, sampai
petenis Andy Murray ternyata telah melakukan terapi bekam, juga lho.
Bekam sendiri adalah praktek yang digunakan dalam hal pengobatan
tradisional di sejumlah wilayah dunia, termasuk Cina dan Timur tengah.
Pengobatan bekam telah ada selama ribuan tahun lalu dan terbukti sangat baik
untuk meringankan rasa sakit dan nyeri otot.
Cara kerja pengobatan alternatif bekam dapat dikatakan seperti vakum. Yaitu
sebuah alat tertentu yang bentuknya seperti cawan akan menghisap lapisan kulit
dan lemak dari otot dalam waktu tertentu.
Cawan yang dipakai dalam terapi bekam dapat terbuat dari gelas, plastik,
atau silikon. Menariknya, sekitar seribu tahun yang lalu cawan yang dipakai
sebagai alat bekam terbuat dari tanduk binatang, bambu, atau tanah liat.
Anda dapat mempraktekkan pengobatan alternatif bekam ini di beberapa bagian
tubuh mana pun yang Anda rasa keluhkan sakit.. Tetapi, bagian punggung, leher,
dan bahu adalah titik-titik yang paling sering dilakukan saat terapi
bekam. Kadang-kadang, terapi bekam dilakukan sebelum atau
sesudah terapi pijat.
Biasanya, terapis bekam akan meminta kesediaan pasien untuk tidak makan
atau hanya makan ringan saja selama dua hingga tiga jam sebelum sesi bekam
dilaksanakan. Pedoman ini dilakukan untuk mengoptimalkan khasiat dari terapi
bekam itu sendiri.
Macam-macam bekam
Berdasarkan prosesnya, pengobatan bekam ini dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
Bakam kering.
Menurut Ann Michele Casco, L.AC., seorang terapis pengobatan tradisional
Cina sekaligus ahli akupuntur, teknik terapi bekam klasik disebut ba guan zi,
yaitu bekam api atau bekam kering.
Pada dasarnya, baik bekam kering ataupun bekam basah dilakukan menggunakan
cawan kecil yang ditempatkan di atas titik ashi (daerah yang bermasalah) atau
titik akupunktur. Sebelum diletakkan di atas permukaan kulit, cawan akan
dipanaskan terlebih dahulu. Proses pemanasan cawan dilakukan dengan memasukkan
zat yang mudah terbakar, seperti alkohol, ramuan herbal, atau kertas tertentu
ke dalam cawan dan kemudian membakarnya dengan api.
Ketika api mulai mengecil dan akhirnya mati, terapis akan langsung menempel
cawan secara terbalik di atas permukaan kulit. Cawan akan dibiarkan menempel di
atas permukaan kulit selama beberapa menit.
Nantinya, udara di dalam cawan akan mulai mendingin dan menciptakan ruang
hampa yang menarik kulit dan otot ke atas, ke dalam cawan. Kulit yang tersedot
ini akan berwarna kemerahan karena pembuluh darah merespon perubahan
tekanan.
Supaya cawan dapat dengan mudah dilepaskan, terapis umumnya akan
mengoleskan minyak pijat. Setelah itu, terapis akan menempelkan cawan
silikon dan menggesernya ke seluruh tubuh secara berrirama untuk menciptakan
efek seperti pijatan.
Selama pengobatan bekam kering berlangsung, terapis mungkin akan meletakkan
tiga sampai tujuh cawan di atas permukaan kulit Anda.
Bekam basah
Ragam bekam yang lebih modern menggunakan pompa karet. Sejumlah
penelitian klinis dari Cina menunjukkan bahwa inovasi dalam teknologi bekam
basah dinilai lebih nyaman untuk pasien.
Bekam basah dilakukan
dengan menusuk atau membuat sayatan kecil pada kulit bekas bekam. Setelah itu,
cawan kembali ditempatkan di atas permukaan kulit yang ditusuk atau disayat
tersebut untuk mengeluarkan sejumlah darah. Darah yang keluar nantinya akan
ditampung dalam cangkir cawan. Konon katanya, darah yang keluar dari
tusukan selama prosedur ini, dianggap sebagai darah kotor.
Setelah cawan dilepas, terapis biasanya akan membalurkan minyak antibiotik
alami ke seluruh daerah bekas bekam tadi. Hal ini dilakukan untuk mencegah
infeksi.
Entah itu bekam kering maupun basah, keduanya sama-sama akan menimbulkan
memar berwarna kemerahan atau keunguan di kulit. Memar ini bersifat sementara
dan umumnya akan hilang dalam kurun waktu 2-10 hari setelah terapi.
Bekam bermanfaat melancarkan aliran darah
Mengutip pernyataan Kenneth Johnson, PT, direktur layanan terapi rawat
jalan di Johns Hopkins Medicines dalam laman Prevention, dua alasan utama
pengobatan alternatif ini dilakukan adalah untuk mengurangi rasa sakit dan
membantu meningkatkan jangkauan gerak pasien.
Beberapa ahli lain yang mendukung terapi ini percaya bahwa bekam dapat membantu
melancarkan aliran darah, mengendurkan fasia atau jaringan ikat, dan juga
menghilangkan zat serta racun berbahaya dari tubuh untuk mempercepat proses
penyembuhan.
Dari segi pengobatan Cina, aliran chi, alias kekuatan hidup dan darah yang
stagnan dapat menyebabkan rasa sakit dan penyakit. Nah, pengobatan alternatif
inilah yang membantu memperlancar sirkulasi chi dan darah di daerah yang
bermasalah.
Dengan menarik darah kotor ke atas permukaan kulit, maka terapi bekam
membantu menghilangkan zat serta racun berbahaya dari dalam tubuh. Alhasil,
segala rasa sakit dan nyeri yang dialami oleh penderita bisa segera membaik.
Sementara dari prespektif fisikologi Barat, bekam dapat membantu
melonggarkan jaringan ikat atau fasia serta merangsang aliran darah ke
permukaan. Pengobatan alternatif ini juga membantu merelaksasi jaringan dan
sel-sel di dalam tubuh.
Mengutip dari laman Medicine Net, seorang fisiologist dan
akupunkturist asal Amerika Serikat Helene Langevin berhasil mendokumentasikan
perubahan tingkat sel menggunakan kamera ultrasonik. Berdasarkan hasil
pengamatannya diketahui bahwa pengobatan alternatif seperti bekam, akupunktur,
dan pijat dapat membantu mengendurkan jaringan yang menegang dan mengurangi
tanda-tanda peradangan.
Hal ini terjadi karena senyawa sitokin (pembawa pesan kimiawi) radang
dalam tubuh berkurang. Namun, sitokin yang meningkatkan penyembuhan dan
relaksasi justru meningkat. Selain itu, pengobatan alternatif ini juga
bisa membantu meningkatkan kesehatan mental dan relaksasi fisik.
Klaim manfaat terapi bekam
Satu laporan yang diterbitkan dalam Journal of Traditional and
Complementary Medicine mencatat bahwa terapi ini dapat membantu mengatasi
jerawat, herpes zoster, dan pereda nyeri. Hal senada juga temukan dari
sebuah laporan pada tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal PloS One.
Dalam laporan tersebut, peneliti asal Australia dan Cina mengkaji 135 studi
yang membahasa tentang pengobatan alternatif ini antara tahun 1992 sampai 2010.
Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa bekam mungkin efektif ketika
digabungkan dengan pengobatan lain, seperti akunpunktur atau obat-obatan medis
untuk mengatasi berbagai penyakit dan kondisi, seperti:
- Herpes zoster
- Jerawat
- Batuk
- Dispenia
- Hernial lumbal
- Spondylosis serviks
- Kekakuan wajah
Namun, para peneliti tersebut mengakui bahwa dari semua studi yang mereka
ulas mengandung tingkat bias yang tinggi. Maka dari itu, para peneliti mengatakan
bahwa perlu studi baru yang lebih baik untuk menemukan simpulan dan hasil yang
tepat untuk terapi ini.
Meski masih membutuhkan penelitian lanjutan, British Cupping Society juga
mengklaim bahwa terapi bekam dapat membantu mengobati:
- Gangguan darah, seperti anemia dan hemofilia
- Penyakit rematik, seperti arthritis dan fibromyalgia
- Kesuburan dan gangguan yang berhubungan dengan ginekologi (kandungan)
- Masalah kulit, seperti eksim dan jerawat
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Migrain
- Kecemasan dan depresi
- Penyumbatan bronkial yang disebabkan alergi dan asma
- Pelebaran pembuluh darah (varises)
Masih dibutuhkan banyak penelitian lanjutan
Meski diklaim menawarkan banyak manfaat kesehatan, terapi ini sebenarnya
terbilang kontroversial. Pasalnya, tak sedikit ahli yang menetang terapi bekam
sebagai pengobatan alternatif.
Maka dari itu, terlepas dari segala klaim manfaat yang ditawarkan
pengobatan alternatif ini, masih dibutuhkan banyak penelitian dengan cakupan
yang lebih luas untuk memastikan manfaat yang sebenarnya.
Sebelum melakukan pengobatan alternatif ini, sebaiknya Anda berkonsultasi
terlebih dahulu ke dokter. Apalagi bagi Anda yang mungkin memiliki kondisi
medis serius yang membutuhkan perhatian ekstra.
Mewaspadai efek samping bekam
Walau bisa dibilang sebagai pengobatan alami, terapi ini juga bisa
menimbulkan efek samping. Salah satu efek samping terapi bekam yang sangat
jelas ketara adalah adanya tanda keunguan berbentuk bulat atau memar di kulit.
Memar ini terbentuk dari kapiler (pembuluh darah) yang pecah akibat
terhisap atau tersedot oleh cawan panas. Nah, kapiler yang pecah ini
menyebabkan gumpalan darah terbentuk di bawah cawan, sehingga menciptakan
bentuk dan warna memar yang khas. Kabar baiknya, efek samping memar ini
biasanya akan hilang dalam kurun waktu tiga sampai lima hari setelah pasien
selesai melakukan terapi.
Efek samping lainnya yang bisa dirasakan pasien ketika melakukan terapi ini
di antaranya:
- ·
Bengkak
- ·
Rasa sakit atau tidak nyaman di area kulit yang ditempatkan cawan
- ·
Kulit sedikit terasa terbakar
- ·
Bekas luka yang tak hilang
- ·
Infeksi kulit
Apabila cawan dibiarkan terlalu lama di kulit, hal tersebut juga bisa
menyebabkan luka lepuh.
Dalam kasus yang serius, pengobatan alternatif ini juga bisa menyebabkan
efek samping berat, yaitu perdarahan di dalam tengkorak karena melakukan bekam
pada kulit kepala. Sejumlah orang juga ada yang mengalami trombositopenia,
keloid, panniculitis, anemia defisiensi besi, dan pigmentasi kulit. Risiko
terjadinya infeksi, jaringan parah, dan kehilangan darah juga bisa terjadi
karena terlalu sering melakukan bekam basah secara berulang-ulang.
Mengutip dalam laman National Center for Complementary and Integrative
Health, pengobatan alternatif ini juga memiliki risiko penularan penyakit
melalui darah, seperti hepatitis B dan C. Risiko efek samping ini bisa terjadi
akibat penggunaan peralatan bekam yang sama pada lebih dari satu orang tanpa
melakukan sterilisasi terlebih dahulu antar pasien.
Maka dari itu, sebelum Anda melakukannya, pastikan kalau tempat terapi yang
Anda kunjungi sudah terpercaya dan terjamin keamanannya. Pastikan juga kalau
terapis yang menangani Anda adalah seorang profesional yang terlatih dan
berpengalaman dalam melakukan pengobatan ini.
Ingat, jangan pernah tawar menawar setiap kali melakukan perawatan tertentu
untuk mengobati kondisi Anda. Jadi, pertimbangkan segala manfaat serta risiko
setiap prosedur yang akan Anda lakukan dengan baik-baik. Pastikan kalau Anda
lebih banyak mendapatkan manfaatnya daripada risikonya.
Siapa yang tidak boleh melakukan terapi bekam
British Cupping Society memaparkan bahwa ada beberapa kelompok yang
sebaiknya menghindari terapi ini:
- ·
Wanita yang sedang menstruasi atau sedang hamil
- ·
Orang dengan kanker metastatik (kanker yang menyebar dari satu bagian tubuh
ke bagian lainnya)
- ·
Orang yang mengalami patah tulang atau kejang otot
- ·
Orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gagal organ, hemofilia,
edema, kelainan darah, dan beberapa jenis penyakit jantung
- ·
Lansia dan anak-anak
Selain itu, orang dengan penyakit diabetes dan sedang menggunakan obat
pengencer darah juga harus berhati-hati ketika ingin melakukan terapi ini.
Bahkan, sebaiknya Anda tidak mencobanya. Alih-alih mendapatkan manfaat,
melakukan pengobatan alternatif ini mungkin justru bisa memperparah kondisi
Anda.
Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif atau terlalu tipis, Anda juga tidak
cocok untuk melakukan pengobatan alternatif ini.
Bagian tubuh yang tidak boleh dibekam
Walaupun bekam bisa dilakukan di bagian tubuh mana pun, tapi pengobatan
alternatif ini tidak boleh dilakukan pada area yang di mana kulit sedang
mengalami kerusakan, iritasi, atau meradang.
Selain itu, pengobatan ini juga tidak boleh dilakukan pada area yang
terdapat pembuluh darah arteri, degup nadi, kelenjar getah bening, mata,
lubang, atau sedang mengalami patah tulang.
Sebelum bekam, perhatikan ini dulu!
Pengobatan alternatif ini termasuk mudah ditemukan di mana-mana. Namun,
jika Anda tergoda untuk melakukannya, pastikan Anda tidak melakukannya di
sembarang tempat.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan pengobatan
ini, di antaranya:
- ·
Pastikan tempat bekam yang akan Anda
datangi sudah terpercaya.
- ·
Pastikan terapis yang akan menangani Anda seorang profesional terlatih dan
bersertifikat yang sudah berpengalaman dalam melakukan prosedur ini.
Jangan lupa, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari para pasien
terdahulu guna memantabkan pilihan Anda. Anda bisa memulainya dengan membaca
testimoni para pasien dari forum-forum di internet. Tak hanya itu, Anda
juga bisa bertanya pada keluarga, kerabat, teman, yang mungkin pernah atau sedang
melakukan pengobatan alternatif ini. Biasanya, saran dan dukungan pemilihan
klinik serta terapis yang tepat dari mulut ke mulut lebih baik hasilnya
daripada menebak-nebak sendiri.
Ingat, yang alami belum tentu baik untuk Anda. Jadi, sebelum melakukan pengobatan
alternatif ini, pastikan Anda sudah menimbang dengan baik segala manfaat dan
risikonya.